Apakah arti cinta?
Apakah ada cinta sejati?
Apakah perilaku yang ada dalam cinta?
Bagaimana cinta yang ideal?
Apakah cinta selalu mewujud dalam hubungan?
Apakah arti cinta?
Siapa tak mengenal kata cinta? Setiap orang pastilah mengenal kata cinta. Hampir-hampir susah ditemui adanya lagu atau film yang tidak bertema cinta. Pun nyaris semua orang mengklaim diri pernah jatuh cinta dalam hidupnya. Apakah Anda pernah jatuh cinta?! Tentunya pernah. Tapi apa arti kata cinta sesungguhnya? Nah, yang ini tidak setiap orang memahami sepenuhnya.
Sebelum membahas lebih jauh, pertama harus dibatasi dahulu cinta apa yang akan dibicarakan. Dalam buku ini hanya akan dibicarakan cinta romantik antara 2 orang dewasa; antara laki-laki kepada perempuan, antara perempuan kepada laki-laki, atau antara pasangan gay dan pasangan lesbian. Jadi, Anda harus ingat, cinta di sini hanyalah cinta romantik. Tidak akan dibahas tentang cinta kepada sesama manusia, cinta kepada Tuhan, cinta kepada anak dan semacamnya. Cinta yang dibahas, adalah cinta seorang Romeo kepada Juliet, cinta Layla kepada Majnun.
Cinta adalah sebentuk emosi yang yang mengandung ketertarikan, hasrat seksual, dan perhatian pada seseorang. Cinta membuat seseorang ingin memiliki hubungan khusus dengan orang lain melalui cara-cara tertentu yang khusus pula. Cara-cara itu terdiri dari beberapa hal. Pertama, keterhubungan secara fisik (physically). Jika Anda mencintai seseorang, maka Anda ingin dekat secara fisik dengannya. Anda ingin berdekatan dengannya. Jika jauh, maka Anda merindukannya. Keterhubungan fisik juga berarti adanya keinginan untuk berhubungan seksual dengannya. Ada hasrat seksual di dalam cinta.
Kedua, keterhubungan pengalaman dan keterlibatan emosional. Jika Anda mencintai seseorang, maka Anda ingin memiliki pengalaman bersamanya. Pun pengalaman Anda ingin dibagi padanya. Anda ingin menjadi bagian dari pengalaman yang dimilikinya. Anda ingin, Anda penting bagi yang Anda cintai. Anda juga memiliki keterlibatan emosional yang mendalam padanya. Jika ada yang berbicara kurang baik tentangnya, Anda cenderung tidak suka pembicaraan itu.
Ketiga, berbagi dalam sebuah pengalaman yang penuh keintiman. Jika Anda mencintai seseorang, maka Anda ingin berada dalam suasana yang intim. Anda ingin tidak ada orang lain yang berada dalam hubungan itu. Hanya berdua saja yang ada dalamnya. Pergi ke mana-mana ingin berdua saja. Jika ada seseorang yang nimbrung, Anda kurang menyukainya. Pendek kata, Anda ingin berintim ria.
Nah, dari tiga hal di atas, menjadi jelas bahwa cinta itu mesti mengandung perhatian, kelekatan dan keintiman. Jika salah satu tidak ada, maka bukan cinta namanya.
Apakah ada cinta sejati?
Cinta sejati itu apa? Banyak orang tidak memahaminya. Namun begitu banyak yang percaya bahwa cinta sejati pasti ada bagi setiap manusia. Hanya seseorang itu akan menemukannya atau tidak. Seolah-olah cinta sejati itu akan dibawa oleh sosok misterius yang datangnya entah dari mana, yang akan membawa cinta dalam genggamannya dan memberikannya pada Anda. Bila belum menemukannya, maka akan dicari sampai dapat, sampai kapan pun. Banyak orang berkata,”Aku akan menanti cinta sejatiku tiba, kapan pun, di manapun!” Seolah-olah cinta sejati adalah berkah yang datangnya dari langit.
Tapi cinta, tidak datang tiba-tiba. Ia bukanlah berkah. Ia hadir dalam kehidupan kita sebagaimana kita makan atau minum. Tidak luar biasa. Menurut Abraham Maslow, salah seorang tokoh psikologi terkemuka, cinta sejati itu ada. Cinta sejati adalah ketika kita mencintai diri orang lain apa adanya, tidak adanya kebutuhan terhadap cinta, dan tidak mencintai diri sendiri. Cinta sejati dicirikan dengan ketika perhatian terhadap yang dicintai menimbulkan kepuasan sebagaimana ketika mendapatkan perhatian darinya. Ciri lain dari cinta sejati adalah menghormati yang dicintai, dan memotivasi apa yang menjadi minatnya. Kebahagiaan merupakan perpaduan antara apa yang terbaik untuknya dan apa yang diinginkan untuk diri sendiri. Perhatian akan berakhir untuknya dan tidak akan pernah berakhir. Kita menghormati yang kita cintai sebagai pribadi yang terpisah dari diri kita bukan untuk memanipulasi, menguasai, dan mengontrolnya.
Perhatian dalam cinta sejati mestilah tulus. Ketika perhatian merupakan representasi dari kurangnya cinta (defisiensi love), perhatian itu barangkali dimanipulasi (saya menunjukkan perhatian padamu karena saya mengharapkan sesuatu darimu), menekan/menyesakkan (saya memperhatikanmu tidak peduli apakah kamu memerlukan perhatianku atau tidak), menimbulkan ketergantungan (saya memperhatikanmu karena saya tidak ingin kamu menjadi bebas), agresif (saya memperhatikanmu, jadi kamu seharusnya memberikan perhatian lebih kepadaku).
Pertanyaannya, apakah Anda memiliki cinta sejati itu?
Apakah perilaku yang ada dalam cinta?
Bisakah Anda mendeteksi seseorang yang sedang mabuk cinta? Kadangkala hal itu bisa dideteksi dengan mudah karena cinta, sebagai sebuah emosi tercermin dalam banyak hal, seperti ekspresi wajah dan tindakan verbal maupun nonverbal. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang memiliki cinta yang dalam, menghabiskan jauh lebih banyak waktu untuk saling memandang daripada pasangan yang kurang dalam cintanya. Jadi, jika si dia yang Anda cintai jarang mau saling memandang dengan Anda, mungkin si dia memang kurang dalam cintanya terhadap Anda. Sekurang-kurangnya tidak seperti Anda mencintainya.
Apa sajakah perilaku yang mencerminkan cinta? Berikut adalah beberapa perilaku yang mencerminkan cinta, yaitu:
1. Ekspresi fisik yang mencerminkan cinta
Cinta membuat seseorang berbahagia. Maka, mereka yang mencintai akan menunjukkan ekspresi wajah yang bahagia. Mereka tersenyum lebih banyak. Mata berbinar dan terlihat cerah. Wajahnya juga menunjukkan minat yang tinggi terhadap yang dicintai. Mereka memeluk dengan mesra.
2. Tindakan verbal yang mencerminkan cinta
Tindakan verbal yang mencerminkan cinta yang paling gampang diketahui adalah mengatakan “Aku mencintaimu”, “I love u”, “Aku sayang kamu”, “Kamulah cintaku”, dan semacamnya ungkapan cinta. Tentu saja ucapannya diucapkan dengan penuh perasaan. Kadang, seseorang yang sedang mabuk cinta, menuliskan nama yang dicintai di buku-buku, di dinding, di manapun, bahkan sampai menjadikan nama yang dicintai sebagai alamat email.
Mungkin Anda pernah melihat ada sebuah buku yang terdapat halaman persembahannya. Di sana ditulis ungkapan-ungkapan cinta, seperti; “untuk Jane, tersayang”, “untuk Vina, ibu anak-anakku”, “untuk Dora, yang menemaniku sepanjang jalan”, semuanya adalah bentuk perilaku cinta.
3. Tindakan nonverbal yang mencerminkan cinta
Perilaku cinta berupa tindakan nonverbal adalah perilaku cinta yang paling banyak dilakukan oleh orang yang mencintai. Pertama adalah menunjukkan sikap penuh cinta. Di dalamnya adalah menunjukkan kepercayaan pada yang dicintai, mengatakan kejujuran, menunjukkan penghormatan, menghargai pendapatnya, memberikan dukungan semangat, menunjukkan rasa tertarik pada kegiatan-kegiatan yang dicintai. Kedua, menyingkapkan diri. Mereka yang mencintai akan membuka diri seluas-luasnya pada yang dicintai. Informasi apapun tentang diri akan diberikan pada yang dicintai. Mereka akan berusaha menjadi yang terdekat bagi yang dicintai. Ketiga, memberikan materi. Biasanya, materi adalah berupa hadiah-hadiah. Tidak jarang berupa bantuan materi pada saat yang dicintai kesulitan. Keempat, melakukan komunikasi nonverbal. Mereka menunjukkan rasa santai dan nyaman bila sedang bersama.
Bagaimana cinta yang ideal?
Apakah Anda merasa bahwa cinta yang Anda alami berada dalam kondisi ideal? Artinya Anda menemukan pasangan ideal yang Anda idam-idamkan dan juga memiliki hubungan yang ideal seperti yang Anda bayangkan? Jika ya, beruntunglah Anda. Itu artinya kehidupan cinta Anda luar biasa dan membuat Anda benar-benar bahagia.
Cinta ideal adalah cinta yang dipikirkan seseorang seharusnya terjadi. Konsep cinta ideal terdiri atas dua hal, yakni konsep tentang pasangan yang ideal dan konsep tentang hubungan yang ideal. Sebagian orang beruntung berkesempatan mencari cinta seperti yang idealkan. Jika berhubungan dengan satu orang tidak terasa ideal, maka bisa mencari yang lain. Namun, sebagian orang kurang beruntung. Konsep cinta ideal tetap hanya sebagai konsep belaka. Mereka gagal mewujudkannya karena dijodohkan mungkin, tidak cukup berusaha, atau terlalu tinggi berharap.
1. Pasangan cinta ideal
Seperti apa pasangan cinta ideal Anda? Jika Anda laki-laki, seperti apakah putri impian Anda? Jika Anda perempuan, seperti apa pangeran Anda? Tipe yang diidealkan setiap orang bisa berbeda-beda. Namun, secara umum, hampir semua orang mempunyai tiga standar untuk pasangan yang ideal. Pertama, kapasitas seseorang untuk menjalin keintiman dan kepercayaan (misalnya jujur, baik hati, tanggung jawab, setia, dan cukup berkualitas untuk menjadi orangtua). Kedua, daya tarik dan vitalitas (misalnya seksi, muda, sehat, sex appeal, cantik, dan tampan). Ketiga, sumberdaya dan status yang dimiliki seseorang (misalnya keadaan finansial, status sosial, intelektualitas, kesuksesan, dan pekerjaan yang baik).
Mereka yang percaya bahwa kesuksesan hubungan cinta ditentukan keintiman dan kepercayaan akan cenderung mengidealkan kejujuran, baik budi, baik hati, setia, bertanggung jawab, dan seterusnya. Mereka yang percaya kesuksesan hubungan ditentukan oleh adanya hasrat dalam hubungan itu, kriteria idealnya menekankan pada tubuh yang bagus, seksi, cantik, tampan, sehat, petualang dan seterusnya. Sedangkan mereka yang percaya kesuksesan hubungan ditentukan oleh suatu jaminan sumberdaya untuk hidup, maka pasangan yang ideal bagi mereka adalah mereka yang memiliki rumah bagus, memiliki pekerjaan bagus, memiliki sumber finansial yang memadai, memiliki gaya hidup aktif, dan seterusnya.
Tipe individu yang umumnya diinginkan sebagai pasangan cinta:
- Tepercaya
Jujur
Komunikatif
Menarik
Suka melucu (good fun)
Pengertian
Suportif
Memiliki selera humor yang baik
Baik budi
Penuh perasaan
Baik hati
Ramah
Berpandangan luas
Bisa dipercaya
Sensitif
Pendengar yang baik
Hangat
easygoing
Cerdas-intelek
Independen
Matang
Stabil
Penuh kesadaran diri
Percaya diri Petualang (Adventurous)
Kritis
Romantis
Gaya hidup yang aktif
Seksi
Atraktif
Spontan
Ramah
Tidak merokok
Murah hati
Asertif
Ambisius
Memiliki tubuh yang bagus
Kreatif
Menyukai anak-anak
Sporty dan atletis
Sukses
Memiliki selera berpakaian yang baik
Berkemampuan finansial yang baik
Memiliki pekerjaan yang bagus
Usia yang sesuai
Memiliki rumah yang bagus
Kesamaan etnik
Religius
2. Hubungan cinta ideal
Umumnya, hubungan cinta ideal yang dimiliki setiap orang bisa dibedakan ke dalam 2 kelompok besar, yakni hubungan yang penuh keintiman dan kesetiaan, serta hubungan yang penuh hasrat. Mereka yang lebih percaya hubungan ideal harus dipenuhi keintiman dan kesetiaan biasanya menganggap lebih penting hal-hal seperti perhatian, keterbukaan, penghormatan, kejujuran, kepercayaan dan dukungan. Mereka biasanya memiliki kualitas hubungan cinta yang lebih baik dan juga lebih langgeng. Sedangkan mereka yang lebih percaya hubungan ideal harus penuh hasrat akan menganggap lebih penting hal-hal seperti kesenangan, kebebasan, romantisme, dan kegairahan.
Tipe hubungan ideal yang umumnya diinginkan orang:
Penuh kejujuran
Penuh persahabatan
Saling percaya
Komunikasi yang baik
Saling menghormati
Adanya kesetiaan
Monogami
Saling menjaga
Kesetaraan
Saling pengertian
Bergelora (In love)
Penuh humor-menyenangkan
Saling mendukung
Penuh perasaan
Adanya komitmen Penuh rasa humor
Saling berbagi
Independen
Membuat nyaman (Relaxed)
Penuh penerimaan
Penuh hasrat
Kompromis
Menggairahkan
Romantis
Menghadapi konflik
Kesetaraan intelektualitas
Kesamaan minat
Menantang
Kesamaan kepribadian
Apakah cinta selalu mewujud dalam hubungan?
Anda tentu pernah mendengar tentang mencintai diam-diam. Seseorang memendam cinta pada seseorang tapi tak bisa mengungkapkannya. Cinta benar-benar dirasakan, tapi tidak sanggup mengatakan pada yang dicintai. Berarti, tidak ada hubungan cinta, yang ada hanya rasa cintanya.
Anda pernah menonton film yang berjudul ‘jomblo’? Dalam film itu ada seorang tokoh yang bernama Olip, seorang mahasiswa asal Aceh, yang jatuh cinta pada Astri. Selama 3 tahun ia memotret Astri diam-diam, membuat puisi-puisi cinta tentangnya, mengamatinya dari jauh, tanpa ada keberanian untuk mendekat dan mengatakan cinta. Tapi meski begitu, Olip begitu yakin bahwa dirinya mencintai Astri. Nah, pernahkah Anda mengalami hal yang serupa itu? Jangan-jangan Anda pernah.
Kesimpulannya rasa cinta tidak selalu berkait dengan hubungan cinta. Namun, rasa cinta pasti membuat seseorang memiliki keinginan untuk menjalin hubungan cinta dengan yang dicintai. Saat ini, rupa-rupa hubungan cinta banyak macamnya. Mulai dari pacaran yang paling sederhana, tunangan, menikah, sampai kumpul kebo.
Cinta bisa saja bertepuk sebelah tangan. Anda mungkin mencintai seseorang, tapi ia tak merasakan hal yang sama pada Anda. Seperti Olip kepada Astri. Malahan, Astri tidak tahu ada seseorang yang namanya Olip. Pernah juga kan mendengar seseorang yang jatuh cinta berkali-kali, dan ditolak cintanya berkali-ka
juga?! Sungguh kurang beruntung yang mengalaminya.