Mikhail Bakunin atau Mikhail Alexandrovich Bakunin lahir 30 Mei 1814 – meninggal 1 Juli 1876 pada umur 62 tahun) adalah seorang tokoh politik Rusia. Bakunin adalah salah satu dari pemikir anarkis terbaik. Bahkan banyak yang menyebut bahwa ia adalah salah satu "pendiri gerakan Anarkisme".
Bakunin merupakan seorang tokoh anarkis yang mempunyai energi revolusi yang dashyat. Bakunin merupakan ‘penganut’ ajaran Proudhon, tetapi mengembanginya ke bidang ekonomi ketika dia dan sayap kolektivisme dalam Internasionale Pertama mengakui hak milik kolektif atas tanah dan alat-alat produksi dan ingin membatasi kekayaan pribadi kepada hasil kerja seseorang. Bakunin juga merupakan seorang anti komunis yang pada saat itu mempunyai karakter yang sangat otoriter.
Pada salah satu pidatonya dalam kongres ‘Perhimpunan Perdamaian dan Kebebasan’ di Bern (1868), dia berkata, “Saya bukanlah seorang komunis karena komunisme mempersatukan masyarakat dalam negara dan terserap di dalamnya; karena komunisme akan mengakibatkan konsentrasi kekayaan dalam negara, sedangkan saya ingin memusnahkan negara --pemusnahan semua prinsip otoritas dan kenegaraan, yang dalam kemunafikannya ingin membuat manusia bermoral dan berbudaya, tetapi yang sampai sekarang selalu memperbudak, mengeksploitasi dan menghancurkan mereka”.
Bakunin dan Anarkisme
Pada tahun 1844, Bakunin pindah ke Paris. Disinilah Bakunin bertemu dengan tokoh-tokoh sosialis seperti Marx dan yang terutama, Proudhon. Dari kedua tokoh sosialis itulah Bakunin mengembangkan pemikirannya sendiri, dan terutama dengan Proudhon, Bakunin kemudian menjadi salah satu penerus pemikiran Proudhon dalam hal anarkisme.
Bakunin memimpin kelompok anarkisme dalam pertemuan Asosiasi Buruh Internasional (Internasionale I) di London pada tahun 1864. Kelompok ini sangat berseberangan dengan Marx, khususnya tentang konsep negara sosialis. Bakunin sangat menentang konsep negara sosialis seperti yang dicetuskan Marx. Kaum Marxisme berpendapat bahwa negara masih diperlukan selama revolusi proletar, yang menjadi cita-cita kaum buruh, belum terjadi. Negara masih diperlukan sebagai sarana untuk membentuk komunitas komunis dibawah kediktatoran kaum buruh. Menurut Bakunin, negara tidak diperlukan lagi, karena kekuasaan negara melanggar hak-hak asasi individu yang bebas. Negara harus digantikan oleh komunitas-komunitas yang bebas dan mandiri secara ekonomi.
Kelompok ini kemudian dikeluarkan dari Internasionale I pada tahun 1872 saat Kongres Hague. Kelompok anarkis pimpinan Bakunin kemudian mengadakan Kongres sendiri di St. Imier dan menghasilkan program-program revolusioner kelompok anarkis. Meskipun Bakunin sangat menghormati Marx, dan menganggap Marx sebagai salah satu gurunya, banyak konsep-konsep Marx yang sangat ditentangnya. Bakunin tidak menyetujui konsep Marx tentang "sosialisme otoriter" dan "kediktatoran kaum proletar". Bakunin menyamakan konsep itu dengan kediktatoran Rusia dibawah pemerintahan Tsar Nicholas I.
“ If you took the most ardent revolutionary, vested him in absolute power, within a year he would be worse than the Czar himself. ”
Filsafat politik Bakunin dapat diringkas dalam beberapa tema yaitu : (1) kebebasan (liberty); (2) sosialisme; (3) anti-theisme; (4) federalisme; (5) materialisme. Konsep "liberty" Bakunin adalah "kebebasan sosialisme" (socialism liberty) yaitu kesamaan untuk semua. Karena setiap orang mempunyai hak-hak asasi yang sama dan terlibat dalam proses produksi yang sama maka semua fasilitas seperti pendidikan, pelayanan, dan lain-lain harus dinikmati secara sama oleh setiap orang. Kebebasan juga berarti perlawanan atas segala bentuk otoritas individu dan kolektif yang dimiliki oleh segelintir orang. Dalam hal ini Bakunin termasuk golongan "collectivist anarchism".
Konsep federalisme Bakunin adalah konsep dimana masyarakat harus diorganisir berdasarkan kebebasan individu-individu. Dan organisasi itu adalah organisasi yang bebas mengidentifikasikan dan mengasosiasikan dirinya tanpa adanya suatu paksaan. Maksud Bakunin adalah lebih menyerupai organisasi federasi kaum pekerja.
Berbeda dengan Proudhon, Bakunin melegalkan gerakan-gerakan dalam bentuk aksi langsung (direct action) dari perjuangan kelas buruh. Dia menyebutkan bahwa kekerasan, selama ditujukan kepada negara, adalah suatu tindakan yang diperlukan. Sejak Bakunin, perjuangan kaum anarkis kemudian berubah menjadi perjuangan yang penuh dengan kekerasan dan pemberontakan. Cara Bakunin menjalankan pemikirannya dalam bentuk kekerasan kemudian diikuti oleh tokoh-tokoh anarkis yang lain seperti Alexander Berkman, Errico Malatesta dan Peter Kropotkin.